PEREMPUANINI.COM, THE WEDDING - Hari pernikahan adalah selalu menjadi momen yang paling membahagiakan
bagi para pengantin. Bahkan sebelum hari itu datang, binar kebahagiaan
selalu menyelimuti sang calon pengantin. Anda yang berada di dekat calon
pengantin atau hadir dalam acara pernikahan, tentu akan mendapat
cipratan kebahagiaan, apalagi jika sang mempelai adalah keluarga atau
sahabat dekat Anda.
Hanya saja, ada beberapa kata yang perlu diperhatikan pada hari
tersebut. Karena jika salah, Anda dapat menghancurkan kebahagiaan
mereka. Sebenarnya beberapa kalimat terlarang ini justru sering
terlontar.
“Pesta pernikahan ini sangat membosankan.”
Itu sebenarnya hak Anda pribadi untuk berpendapat demikian. Namun
sangat tidak pantas jika Anda mengatakan itu di depan sang pengantin
ataupun siapapun yang hadir pada pesta pernikahan tersebut. Orang yang
menikah pasti sudah mengeluarkan banyak biaya dan sudah memberikan yang
terbaik untuk tamu mereka. Ada baiknya bila Anda simpan pendapat
tersebut, sekalipun pesta pernikahan tersebut adalah acara paling
membosankan yang pernah Anda hadiri.
Apapun tentang bentuk tubuh atau berat badan
Berat badan adalah hal yang sensitif, terutama bagi mempelai wanita.
Menanyakan berapa berat badan yang turun agar gaun atau kebaya
pernikahan cukup dipakai dapat menjadi pertanyaan yang menyinggung hati
sang mempelai. Terlebih lagi jika tepat pada hari pernikahannya, Anda
dengan meledek dengan ucapan seperti, “Duh... bela-belain diet ya biar
kebayanya cukup?” atau yang lebih parah lagi mengatakan, “Kenapa pakai
gaun ini? Badan kamu jadi kelihatan gendut banget.”
“Kenapa kamu mau menikah dengan dia?”
Ada banyak jawaban yang dapat Anda dengar dari pertanyaan ini. Namun,
untuk apa Anda melontarkan pertanyaan tersebut? Sang mempelai telah
menetapkan pilihan untuk hidup bersama pasangannya dengan alasan apapun,
sehingga pertanyaan tersebut sebenarnya tidak perlu dilontarkan.
Mungkin Anda berpikir mereka bukan pasangan yang cocok, tetapi penilaian
atau selera sang mempelai tidak harus sama dengan Anda. Hindarilah
pertanyaan tersebut, apalagi dengan nada yang sinis.
Menanyakan biaya pesta
Jangan tanyakan itu di depan pengantin tepat pada hari H, terlebih lagi
jika Anda tidak punya kepentingan apapun terhadap berapa banyak biaya
yang dikeluarkan untuk pesta tersebut. Jika memang membutuhkan angka
rupiah sebagai bayangan atau gambaran berapa biaya yang akan Anda
keluarkan kelak saat menikah, tanyakan beberapa hari setelah acara,
berbicara empat mata, dan katakan alasan Anda mengapa bertanya demikian.
Menanyakan tentang tamu yang diundang
Siapapun tamu yang diundang oleh kedua mempelai adalah hak mereka.
Mereka tentu telah memutuskan siapa yang diundang dan siapa yang tidak,
dengan alasan yang hanya menjadi kepentingan mereka dan keluarga. Mereka
tidak akan mengundang secara acak, sehingga Anda tidak perlu menanyakan
alasan mereka tidak mengundang seseorang yang menurut Anda seharusnya
masuk dalam daftar undangan.
Sesuatu mengenai perceraian
Memberi saran tentang persiapan mental pada mempelai memang diperlukan
sebelum hari pernikahan, termasuk kemungkinan adanya pertengkaran dalam
rumah tangga. Saat hari H datang, sangat tidak pantas jika Anda
membicarakan mengenai pernikahan yang tidak bahagia, kekerasan dalam
rumah tangga, bahkan perceraian.
Ingat! Pada hari yang berbahagia itu, sang mempelai sedang
mempersiapkan jalan menuju pernikahan yang bahagia. Jangan pernah pula
mengatakan, “Semoga ini menjadi pernikahan terakhir kamu,” pada mempelai
yang pernah mengalami perceraian. Itu sangat tidak pantas diucapkan
sekalipun untuk bahan bercanda.
Menanyakan rencana memiliki jumlah anak
Itu bukan urusan Anda. Salah satu tujuan dari pernikahan memang
menghasilkan keturunan, namun tidak semua pernikahan bertujuan untuk hal
tersebut. Beberapa pasangan pada tahun-tahun terakhir ini menikah
karena saling mencintai dan tidak terlalu memikirkan kapan akan memiliki
anak atau berapa banyak anak yang ingin mereka miliki.
Hal ini menjadi privasi sang pengantin, beri saja komentar mengenai
cantiknya mempelai wanita dan betapa menyenangkan pesta mereka, hindari
membahas masa depan sang mempelai.
Maka, lebih berhati-hatilah dalam berucap, terutama di saat yang penting. (Okto Magazine)
Subscribe to:
Post Comments
(
Atom
)
Post a Comment